17/10/2016
October 17th, 2016Bursa Asia Menguat, Saham Samsung Masih Anjlok PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 17/10/16 - Bursa Asia Pasifik dibuka naik sedikit pada awal perdagangan hari ini, Senin 17 Oktober 2016. Indeks Jepang, Nikkei, menguat 0,48 persen, Indeks Korea Selatan naik 0,22 persen, sedangkan indeks Australia ASX 200 diperdagangkan datar.
Dilansir CNBC, perdagangan di bursa saham Jepang yang bergerak terbatas dipengaruhi oleh melemahnya mata uang yen. Yen melemah di 104,07 terhadap dolar Amerika Serikat. Saham-saham perusahaan eksportir, Toyota naik 0,77 persen, Nissan menguat 0,7 persen dan Mitsubishi Electric menanjak 1,99 persen. Sementara saham Honda merosot 0,33 persen dan saham Sony anjlok 0,41 persen. Di bursa Korea Selatan, saham Samsung Electronics jatuh 1,27 persen disebabkan kegagalan produk Samsung Galaxy Note 7 dari pasaran, yang diperkirakan akan merugikan perusahaan lebih dari US$5 miliar. Sedangkan di pasar modal Australia, harga saham perusahaan kasino terbesar Australia, Crown Resorts, terjun bebas 8,73 persen. Saham Crown anjlok karena laporan sejumlah karyawannya, termasuk executive vice president VIP International, Jason O'Conner, yang ditahan oleh otoritas China. PT KPF BALI
14/10/2016
October 14th, 2016Akhir pekan, posisi rupiah stabil PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 14/10/16 - Mata uang Garuda enggan bergerak di akhir pekan ini (14/10). Berdasarkan data RTI, pada pukul 10.30 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level 13.071 per dollar AS. Sementara kemarin, posisi rupiah ditutup pada level 13.073 per dollar AS.Sedangkan berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), kurs rupiah melemah 0,14% ke level 13.047 dari posisi sebelumnya 13.028 per dollar AS.
Albertus Christian, Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures, bilang, surplus neraca dagang China yang menyusut juga jadi penghadang laju rupiah. Mata uang Garuda masih bisa beharap dari data klaim pengangguran AS yang diprediksi kembali membesar. "Kalau datanya tidak menguntungkan, akan ada koreksi terbatas terhadap dollar AS," jelas Christian. Christian memprediksi rupiah kembali terkoreksi ke kisaran Rp 13.040–Rp 13.100 per dollar AS.
13/10/2016
October 13th, 2016Langkah IHSG menanti kinerja emitenPT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 13/10/16 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kemarin (12/10), kembali turun 0,32% ke level 5.364,61. Pemodal asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) Rp 963 miliar.Tak hanya IHSG, mayoritas indeks bursa saham di kawasan Asia juga bergerak melemah. Indeks MSCI Asia Pasifik, yang menjadi parameter pergerakan pasar saham Asia, kemarin turun 80 poin ke level 139,76.
Analis NH Korindo Securities, Deky Rahmat Sani memprediksikan, IHSG masih melanjutkan penurunan pada perdagangan saham hari ini (13/10). Sebab, belum ada sentimen positif yang bisa mengangkat laju IHSG. "Namun tak menutup kemungkinan pasca pelemahan sejak pekan lalu, IHSG mampu rebound," kata dia. Pengumuman kinerja emiten di kuartal III-2016 masih akan mewarnai pergerakan IHSG di tengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar. Deky memprediksikan, indeks saham hari ini bergerak di rentang support 5.349 hingga 5.325 dan resistance 5.380 hingga 5.397. Tasrul, analis Daewoo Securities memprediksi, IHSG menguat dengan rentang 5.338-5.400 pada hari ini. Secara teknikal, dia bilang, potensi koreksi indeks saham relatif terbatas dengan kecenderungan menguat.
12/10/2016
October 12th, 2016PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 12/10/16 - Pasar tampaknya sudah jenuh pada obligasi pemerintah. Buktinya, pada lelang Surat Utang Negara (SUN) yang diselenggarakan kemarin (11/10), total penawaran yang masuk hanya Rp 12,76 triliun. Alhasil pemerintah hanya memenangkan lelang sebesar Rp 6,15 triliun.Padahal, menurut pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), sebelumnya pemerintah mematok target indikatif dari lelang tersebut sebesar Rp 12 triliun.
Senior Research Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo berpendapat, lesunya pasar surat utang tecermin dari pergerakan Indonesia Composite Bond Index yang terkoreksi 0,1% sepanjang Oktober ini. Pelaku pasar memang cenderung konservatif sembari menantikan rilis data laporan keuangan emiten dan pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III-2016. Tambah lagi, tawaran yield yang diminta investor relatif tinggi. Sebab, masih ada ketidakpastian terkait kondisi ekonomi global. Walhasil, pemerintah hanya menyerap dana di bawah target indikatif guna menghemat biaya pendanaan (cost of fund). Apalagi bargaining power pemerintah terbilang lebih besar seiring minimnya pasokan SUN, jelang tutup tahun 2016. Dalam lelang teranyar ini, pemerintah penawarkan lima seri obligasi. Pertama, SPN03170112 dengan yield rata-rata tertimbang 5,69%. Pemerintah menyerap Rp 1 triliun dari sini. Kedua, SPN12171012 yang terserap Rp 900 miliar. Ketiga, FR0061 terserap Rp 1,4 triliun. Keempat, FR0073 yang diserap Rp 1,8 triliun. Kelima, FR0072 dengan penyerapan sebesar Rp 1,05 triliun SUN calon benchmark tahun 2017, yakni seri FR0061, masih menjadi primadona. “Menurut saya karena FR0061 memiliki jatuh tempo lebih pendek dibandingkan dengan seri FR lainnya. Investor memilih SUN ini karena berkaitan dengan tingkat risiko, terutama ketika kondisi ekonomi dan sentimen masih kurang menentu
11/10/2016
October 11th, 2016IHSG Ikuti Penguatan Bursa Global PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 11/10/16 - Sentimen positif global menjadi pemicu kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Selasa (11/10) sebesar 11,85 poin.
"IHSG dibuka menguat, menyusul kenaikan yang terjadi pada mayoritas bursa global, dan penguatan harga minyak dunia," ungkap Riset Samuel Sekurita Indonesia di Jakarta. Disisi lain pelaku pasar tengah menantikan laporan keuangan kuartal III-2016 yang akan keluar pada Oktober 2016 ini. Pada pembukaan perdagangan Selasa ini, IHSG naik 11,85 poin (0,22%) ke posisi 5.372,68. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 menanjak 2,98 poin (0,33%) menjadi 922,36. Untuk kondisi global, mayoritas bursa AS ditutup menguat, dipimpin kenaikan saham-saham berbasis energi, di mana kenaikan terjadi akibat kenaikan harga minyak menjelang pertemuan OPEC. Selain itu, debat calon presiden AS, Hillary Clinton dan Donald Trump, yang dinilai sama–sama kuat, turut memberikan sentimen tambahan bagi pasar. Sama halnya dengan bursa AS, mayoritas bursa Eropa pun ditutup menguat, mengiringi sentimen positif dari harga minyak yang naik sekitar 3%. Sementara mayoritas bursa Asia pagi ini dibuka cenderung variatif, dengan Nikkei225 dibuka menguat, namun Hang Seng cenderung melemah. PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 10/10/16 - Setelah beberapa kali keluar masuk zona hijau dan merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset ke zona merah. Pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,08% menjadi 5.372,69.Ada 117 saham yang menyeret kinerja indeks. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 140 saham dan 95 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 9,324 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,278 triliun. Secara sektoral, ada enam sektor yang tertekan. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor infrastruktur turun 0,55%, sektor perdagangan turun 0,36%, dan sektor konstruksi turun 0,28%. Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers antara lain: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 4,24% menjadi Rp 226, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 3,08% menjadi Rp 18.850, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 2,26% menjadi Rp 650. Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,23% menjadi Rp 11.200, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 1,12% menjadi Rp 2.700, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,92% menjadi Rp 11.000. Di seluruh market, investor asing berhasil mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 2 triliun. Sementara di pasar reguler, asing mencatatkan penjualan bersih (net buy) sebesar Rp 89,6 miliar. Bursa Asia flat Kondisi serupa juga terjadi pada bursa Asia. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.44 waktu Hong Kong, indeks MSCI Asia Pacific -tak termasuk Jepang- naik kurang dari 0,1%. Pasar saham China mencatatkan kenaikan setelah libur panjang selama sepekan penuh. Sedangkan pasar saham Thailand menuju penurunan terdalam sejak Januari. Indeks Filipina mencatatkan penurunan. Bursa Asia tak banyak bergerak setelah hasil perdebatan kedua calon presiden AS, Donal Trump dan Hillary Clinton, berakhir seri. Berdasarkan interpretasi sejumlah analis, perdebatan tersebut berakhir seri. "Saya rasa market melihat perdebatan tersebut seri dan tidak ada petunjuk lebih jauh setelah debat dibanding sebelumnya. Setidaknya hal itu tergambar pada indeks future S&P," kata JJ Kinahan, chief strategist TD Ameritrade kepada CNBC. Sedangkan Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets Asia Pacific Ltd yang berbasis di Sydney mengatakan, penilaian market adalah hasil perdebatan itu berakhir buruk bagi Trump. "Dia tidak bersinar. Kendati demikian, kemenangan Clinton di pemilu sudah terlihat jelas pada tahapan ini," jelasnya seperti yang dikutip Bloomberg. Warga AS akan menghelat pemilu presiden pada 8 November mendatang. PT KONTAK PERKASA FUTURES 07/10/16 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada transaksi perdagangan akhir pekan ini (7/10). Mengutip data RTI, pada pukul 09.09 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,08% menjadi 5.403,46.Ada 54 saham yang tertekan. Sementara, ada 88 saham yang naik dan 72 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 614,852 juta saham dengan nilai transaksi Rp 552,200 miliar.
Secara sektoral, ada lima sektor yang melorot. Tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor barang konsumen turun 0,74%, sektor manufaktur turun 0,41%, dan sektor perdagangan turun 0,21%. Saham-saham indeks LQ 45 yang bertengger di jajaran top losers pagi ini antara lain: PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 2,02% menjadi Rp 65.500, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,87% menjadi Rp 18.375, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 1,23% menjadi Rp 2.400. Adapun di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 2,5% menjadi Rp 15.375, PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) naik 2,36% menjadi Rp 1.520, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,95% menjadi Rp 15.925. Mengekor Asia Pergerakan negatif IHSG sejalan dengan bursa Asia. Mayoritas saham yang diperdagangkan di kawasan Asia memerah pada transaksi Jumat (7/10). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan. Sepanjang pekan ini, indeks acuan regional tersebut hanya naik 0,6%. Sementara itu, berdasarkan data CNBC, indeks ASX 200 Australia turun 0,47%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average bergerak flat. Saat berita ini diturunkan, posisi Nikkei turun 0,02% menjadi 16.895,13. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan diperdagangkan turun 0,09% menjadi 2.063,40. Bursa Asia dibuka melemah seiring sentimen negatif yang berasal dari poundsterling. Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, poundsterling sempat keok ke level US$ 1,1819. Kendati demikian, pada pukul 08.55 waktu Singapura, poundsterling kembali pulih ke level US$ 1,2401. Anjloknya nilai tukar mata uang Inggris ini disebabkan aksi jual besar-besaran pelaku pasar. John Gorman, head of non-yen rates trading Nomura Securities menilai, ada dua teori yang berkembang mengenai poundsterling. "Pertama, ada kesalahan fat finger (salah ketik) atau transaksi yang salah akibat human error. Kemungkinan kedua, yang sepertinya lebih masuk akal, ada kontrak option yang diperdagangkan sehingga menyebabkan aksi jual dengan likuiditas rendah," jelas Gorman. Tidak seluruh analis meyakini teori fat finger. Sejumlah pengamat menduga artikel yang dirilis dari Financial Times mengenai kecemasan Brexit menjadi pemicu keoknya poundsterling. Selain itu, pelaku pasar juga memilih untuk menanti data tenaga kerja AS yang bakal dirilis hari ini.
6/10/2016
Harga batubara masuk tren bullishPT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 06/10/16 - Laju harga batubara kian tak terbendung. Selasa (4/10) lalu, harga batubara kontrak pengiriman Oktober 2016 di ICE Futures Exchange melesat 2,52% jadi US$ 83,15 per metrik ton. Bahkan, dalam sepekan harga komoditas ini melejit hingga 11,53%.Analis Central Capital Futures Wahyu Tri Wibowo mengatakan, membaiknya permintaan dari China, Jepang, Taiwan hingga Korea Selatan jadi faktor utama pendorong harga batubara. Harga semakin tinggi setelah China membatasi produksi. Apalagi, Negeri Tembok Raksasa ini juga menerapkan aturan transportasi baru, yang salah satu tujuannya adalah menaikkan biaya kargo untuk batubara.
Memang, China akhirnya melakukan pelonggaran atas kebijakan tersebut. "Tetapi hasilnya masih mengangkat harga," kata Wahyu. Analis memprediksi permintaan batubara bakal terus meningkat seiring datangnya musim dingin. Musim dingin di China diprediksi bakal mendorong pemakaian batubara termal membengkak. "Hingga saat ini belum ada sinyal koreksi besar di harga batubara," papar Wahyu. Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka, menambahkan, turunnya produksi batubara India di September 2016 menjadi 35,24 juta ton turut membantu kenaikan harga. Padahal produksi batubara India sempat diperkirakan bakal mencapai 41,5 juta ton. Fundamental batubara juga terdongkrak kenaikan harga minyak mentah dunia, yang sudah mendekati level US$ 50 per barel. Faktor-faktor tadi membuat harga batubara terus melesat. Asal tahu saja, di saat yang sama, dollar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat. Biasanya, penguatan dollar AS membuat harga batubara melemah. “Belum lagi pemerintah Indonesia berencana menggenjot pembangunan pembangkit listrik,” kata Ibrahim. Pertemuan OPEC Ibrahim melihat tren bullish harga batubara bakal terjaga sampai akhir tahun. "Peluang naik ke US$ 90 per metrik ton di akhir tahun tetap terbuka,” prediksinya. Cuma, harga batubara bisa terpengaruh hasil pertemuan OPEC di November mendatang. Jika pertemuan tersebut gagal menyepakati pemangkasan produksi minyak, harga batubara bisa terkoreksi kembali jadi US$ 60 per metrik ton. Ibrahim menuturkan, dari sisi teknikal harian, indikator moving average (MA) dan bollinger band saat ini berada 20% di atas bollinger tengah, yang mendukung kenaikan harga terjaga. Hal ini sejalan dengan relative strength index (RSI) dan garis MACD yang berada di level 70% positif. Stochastic level 60% positif juga mengangkat naik. Ibrahim memprediksi hari ini (6/10) harga batubara akan bergerak dalam kisaran US$ 82,50–US$ 84,00 per metrik ton. Sedangkan berdasarkan analisa Wahyu, harga batubara bisa terkoreksi dan bergerak ke kisaran US$ 77-US$ 87 per metrik ton dalam sepekan ke depan. PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 05/10/16 - SINGAPURA. Daya tarik emas mulai meredup di mata para investor. Semakin banyak investor meninggalkan emas dalam beberapa bulan terakhir setelah tumbuh signifikan.
Mengutip Bloomberg, emas berjangka mengalami penurunan terbesar dalam hampir tiga tahun pada hari Selasa (4/10) di tengah spekulasi bahwa periode pelonggaran kebijakan moneter berakhir. Bank Sentral Eropa mengatakan akan membangun sebuah konsensus informal untuk secara bertahap meningkatkan pembelian obligasi, sementara para pejabat Federal Reserve berbicara atas kemungkinan kenaikan suku bunga di AS Setelah membukukan paruh pertama terbaik hampir dalam empat dekade, emas goyah seiring prospek suku bunga yang lebih tinggi dan spekulasi pengurangan stimulus mengurangi permintaan untuk logam sebagai penyimpan nilai. Emas tergelincir di bawah level US$ 1.300 per ons troi untuk pertama kalinya sejak Juni di perdagangan New York setelah Gubernur The Fed Richmond Jeffrey Lacker mendesak kenaikan suku bunga untuk mencegah kenaikan inflasi. Asal tahu saja, emas Comex untuk pengiriman Desember turun 3,3% ke level US$1.269,70, yang merupakan penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak Desember 2013. Sementara, emas berjangka naik 0,4% pada perdagangan Asia, Rabu (5/10). Sedangkan, di pasar spot emas berada di level lebih tinggi naik 0,3% ke level US$1.272 per ons troi pada pukul 09:55 pagi waktu Singapura, setelah jatuh 3,3% sehari sebelumnya. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Juli 2015, menurut harga publik Bloomberg. PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 04/10/16 - Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) berhasil menjaring lebih banyak nasabah dan mencatat pertumbuhan signifikan dana pihak ketiga melalui produk Tabungan Hasil Tinggi.
Bank Sampoerna menilai variatifnya produk simpanan dengan promosi yang menarik di pasaran, ternyata bukanlah sebuah jaminan bagi masyarakat untuk dapat dengan mudah menentukan pilihan dalam menabung maupun berinvestasi. Dari sinilah Bank Sampoerna melihat adanya kesempatan besar untuk merebut hati masyarakat dengan meluncurkan sebuah produk tabungan yang memiliki bunga setara dengan deposito pada pertengahan 2015 bernama Tabungan Hasil Tinggi Sampoerna. Respons tinggi dari masyarakat terhadap produk Tabungan Hasil Tinggi (High Yield Saving/HYS) Sampoerna terlihat dari meningkatnya jumlah nasabah yang memilih produk dengan imbal hasil tinggi tersebut. Sepanjang semester pertama 2016, Tabungan Hasil Tinggi secara year to date berhasil tumbuh sebesar 61% dan memberikan kontribusi pertumbuhan dana pihak ketiga secara keseluruhan sebesar 24%. “Dari beragamnya perilaku menabung masyarakat Indonesia, ditambah dengan banyaknya produk tabungan yang ditawarkan oleh berbagai bank yang menyebabkan persaingan dalam menghimpun dana dari masyarakat semakin ketat, kami yakin Tabungan Hasil Tinggi (High Yield Saving) dapat memberikan keuntungan lebih bagi masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat untuk menempatkan dananya di Bank Sampoerna,” ujar Direktur UKM, Funding, FI dan Jaringan Kantor Bank Sampoerna, Ong Tek Tjan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/10). Ong menambahkan bahwa Bank Sampoerna tidak hanya memberikan imbal hasil setara deposito untuk Tabungan Hasil Tinggi, tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas kemudahan transaksi serta layanan internet banking. Berdasarkan data sensus penduduk yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015, jumlah penduduk Indonesia sekitar 255 juta orang. Namun, dari jumlah tersebut menurut publikasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pada 2015 hanya tercatat 60 juta orang yang memiliki rekening di bank dengan total jumlah 175 juta rekening di bank. Data tersebut menggambarkan bahwa hingga saat ini masih banyak orang Indonesia yang tidak memiliki literasi keuangan yang cukup mengenai pentingnya memiliki rekening tabungan di bank sehingga mempengaruhi perilaku menabung mereka. Alasan utama kenapa orang Indonesia mau mempunyai rekening tabungan di bank antara lain adalah besarnya suku bunga yang ditawarkan dan beragam fasilitas kemudahan untuk nasabah. Sangatlah tepat apabila Bank Sampoerna menawarkan High Yield Saving ini ke masyarakat. Dengan bunga yang diberikan setara dengan Deposito, tentunya jauh lebih menguntungkan bagi banyak nasabah yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan tabungan atau pun investasi. Keuntungan lain dari Tabungan Hasil Tinggi Sampoerna adalah kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi, seperti gratis biaya administrasi bulanan, fasilitas gratis Debit Card melalui jaringan PRIMA dengan menggunakan ATM Bank Sampoerna, gratis Biaya Administrasi ATM Bank Sampoerna, gratis biaya tarik tunai, cek saldo dan transfer dengan menggunakan ATM Bank Sampoerna di sekitar 93.000 ATM jaringan PRIMA di seluruh Indonesia, dan gratis biaya SKN/LLG/RTGS melalui cabang & Internet Banking. Program HYS akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat sehingga diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sampoerna akan semakin meningkat. “Dengan adanya produk HYS ini, Bank Sampoerna berharap tidak hanya dapat meningkatkan jumlah nasabah di Bank Sampoerna, namun juga demi meningkatkan keyakinan masyarakat Indonesia akan pentingnya menabung sehingga dapat berdampak baik bagi perekonomian Indonesia di masa yang akan datang |
Official Website
|